Kegiatan

Blitar, 7 Maret 2019 - Sebuah kehormatan besar bagi UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menerima kunjungan dari 9 duta besar mancanegara, para duta besar ini terdiri dari 1.H.E. Abdullah Hasan Saleh Alaawr Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary The Republic of Iraq, 2.H.E. Ahmed Amr Ahmed Moawad    Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary the Arab Republic of Egypt. 3. H.E. Ouadia Benabdellah  Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary The Kingdom of Morocco, 4.H.E. Abdallah Suliman Abdallah Abu Romman Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary The Hashemite Kingdom of Jordan, 5. H.E. Hilton Fisher & Spouse Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary the Republic of South Africa 6. Mr, Isaac Grace Counsellor Embassy of the Republic of Fiji 7. Mr. Chaker Ammar            First Secretary Embassy of The Republic of Tunisia, 8. Mr. Omer El ASLI First Secretary Embassy The Kingdom of Morocco, 9. Mr. Hamad Khalid S.M. Al-Sheaibi Second Secretary Embassy State of Qatar. Dalam kunjungan ini para peserta diterima langsung oleh Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Kepala BIdang Pelayanan Informasi dan Kerjasama serta Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Peserta diajak untuk melihat berbagai macam koleksi yang ada diruang koleksi memorabilia seperti lukisan berdetak karya IB Said serta sejarah perjuangan beliau ketika memprakarsai adanya Konferensi Asia Afrika yang dilasanakan di bandun Jawa Barat. Hubungan emosional Bung Karno dengan negara yang ada di Asia Afrika ini cukup terlihat erat terbukti ketika pada Duta Besar ini mendengarkanpenjelasan tentang Sukarno mereka mengatakan bahwa sosok Bung Karno dinegara mereka juga cukup disegani karena dengan inspirasi Bung Karno menyebabkan banyaknya negara dia Asia dan Afrika merdeka dan penghargaan itu terlihat dengan dibuatnya nama-nama jalan dinegara mereka dengan nama Jalan Sukarno. Sebuah kehormatan yang besar sekali para 9 duta besar serta prwakilan negara asing ini datang ke Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang secara tidak langsung mengatakan bahwa UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno tidak hanya dikenal secara nasional saja tetapi secara Internasinal juga. Diaharapkan dengan datangnya para duta besar ini dapat menajdi sebuah rangsangan agar para warga negara dari duta besar tersebut bukan hanya mengunjungi Bali, Yogyakarta namun dapat juga mengunjungi Blitar yang merupakan sebuah kota untuk memantabkan rasa nasionalisme. (hry)

Blitar, 5 Maret 2019 - UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno pada hari selasa tangal 5 maret 2019 menerima kunjungan dari SD Negeri Bendo 2, Ponggok Blitar. Rombongan sebanyak 85 anak (Siswa+guru pendamping) dari kelas 1 s.d kelas 5. Dalam kunjungan kali ini, adik-adik dari SD Negeri Bendo 2 belajar tentang sejarah Bung Karno melalui Layanan Memorabilia dimana pada ruangan tersebut para peserta kunjungan dapat melihat berbagai koleksi terkait atau tentang BUng Karno serta nasionalisme Indonesia. Para peserta diajak untuk melihat koleksi seperti lukisan berdetak karya IB Said, lukisan tersebut cukup unik karena jika diperhatikan dengan seksama pada bagian tengah dari lukisan tersebut yang kebetulan oleh pelukisnya dibuat pada bagian dada Bung Karno seperti berdetak atau hidup, sebuah mahakarya yang luar biasa yang dibuat oleh IB Said. Selain melihat lukisan berdetak Bung Karno pada peserta juga diajak unttuk melihat koleksi benda bersejarah yaitu koper Bung Karno yang selalu beliau gunakan ketika keluar masuk penjara semasa penjajahan bangsa Imperialis, mereka juga diinformasikan mengenai sejarah hidup Bung Karno mulai dari beliau lahir dari seorang ayah yang bernama Raden Sukemi Sosrodiharjo serta ibu beliau yang beranama Ida Ayu Nyoman Rai Srimben seorang wanita berdarah keturunan Hindu Bali. Semasa kecil Bung Karno diberi nama Kusno namun karena sering sakit-sakitan orang tua beliau merubah namanya menjadi Sukarno yang diharapkan menjadi seorang ksatria kelak dewasa nanti. Bung Karno muda tinggal bersama dengan pamannya yaitu Tjockroaminoto yang kemudian menjadi guru serta panutan beliau. Sukarno muda tampak tumbuh dengan jiawa yang kritis beliau merasakan betapa menderitanya bangsa Indonesia yang berada dibawah kendali penjajah yaitu di bodohi , direndahkan serta dijadikan budak, karena merasakan kesakitan bangsa Indonesia Bung Karno bertekad untuk membawa Indonesia menuju kemerdekaan agar kelak nanti bangsa Indonesia dapatt menentukan nasibnya sendiri. Setelah puas mendengar story telling yang diinformasikan oleh para pustakawan para peserta kemudian diajak untuk mengenal jenis layanan yang ada di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno mulai dari koleksi umum, koleksi khusus, koleksi langksa sampai dengan koleksi memorabilia hingga mereka juga diberikan penjelasan mengenai tata cara menadi anggota perpustakaan. Setelah puas mendengarkan story telling serta bimbingan pemustaka para peserta kemudian diajak untuk melihat pemutaran film dokumenter tentang Bung Karno diruang koleksi audio visual. Besar harapan dengan adanyakegiatan ini dapt menanamkan rasa pengetahuan tentang nasionalisme serta mengenalkan perpustakaan sebaai sarana pembelajaran sepanjang hayat. (hry)

Blitar, 1 Maret 2019 - Dalam rangka menumbuhkan rasa nasionalisme serta meningkatkan minat baca kepada para siswa-siswi khususnya yang berada dilingkungan SD Katolik Santa Maria Kota Blitar mengadakan kunjungan ke UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, hal ini dianggap perlu dikarenakan pada dewasa ini arus globalisasi sangatlah deras menghampiri para pemuda Indonesia. Banyak bacaan serta ajaran yang datangnya tanpa penyaringan yang baik diditerima oleh mereka oleh karena itu penanaman rasa nasionalisme jangan sampai dilupakan atau kendur karena dengan memiliki rasa nasionalisme serta cinta tanah air mereka tidak akan pernah lupa akan bangsanya sendiri. Para peserta yang berjumlah 91 siswa serta 3 guru pendamping ini datang langsung ke UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno dan langsung menuju ruang koleksi memorabilia, kedatangan mereka disambut dengan ramah oleh para pustakawan yang bertugas pada ruangan tersebut. Mereka diajak berkeliling diruang koleksi tersebut dan diberikan penjelasan seputar benda-benda yang berada diruang memorabilia seperti lukisan berdetak karya IB Said, kemudian ada koper yang selalu digunakan oleh Bung Karno ketika keluar masuk penjara serta tidak ketinggalan uang menggulung yang bergambar Sukarno, uang ini cukup unik karena jika diletakkan ditelapak tangan orang tertentu maka benda tersebut akan menggulung dengan sendirinya. Tidak lupa juga para peserta diberikan penjelasan tentang biografi Bung Karno secara singkat mulai beliau lahir pada tanggal 6 Juni 1901 sampai dengan beliau wafat pada tanggal 21 Juni 1970. Bung Karno semasa muda selalu kritis terhadap para penjajah, beliau merasakan kesakitan dan penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia karena terjajah oleh karena hal tersebut beliau bertekad untuk mebawa bangsa Indonesia ini untuk merdeka, sebuah tekadbesar yang tidak mudah beliau lakukan karena bukan hanya saja beliau berkorban harta ataupun jiwanya, namun seluruh hidunya beliau abdikan hanya untuk Indoensia sehingga pada akhirnya pada tanggal 17 agustus 1945 Bung Karno bersama Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indoensia dan sejak saat itu bangsa Indonesia dapat dengan bebas menentukan nasibnya sendiri, namun kemerdekaan itu hanya sebagai sebuah jembatan emas yang harus dilalui dengan peuh kewaspadan karena diujung jembatan jalan akan pecah menajdi dua, satu membawa kesengsraan dan satu lagi akan membawa kesejahteraan, oleh karena itu anak-anak generasi muda serta seluruh bangsa Indonesia harus saling bahu membahu dan saling bekerjasama untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera sehingga diharapkan dengan adanya kunjungan ini para pesrta dapat mengilhami perjuangan Bung Karno sehingga pada akhirnya dapat menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar serta sejahtera. (hry)

Blitar, 27 Februari 2019 – UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno merupakan perpustakaan khusus yang  koleksinya menitik beratkan kepada koleksi karya-karya Bung Karno, karya tentang Bung Karno, karya-karua tentang pejuang bangsa oleh karenaitu diperpustakaan ini banyak ditemukan berbagai macam bahan pustaka terkait khususnya tentang Bung Karno.  Hal tersebutlah yang melatarbelakangi kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh SDN Jojogan 1 Blitar. Sebanyak +-30 0rang beserta dengan 2 guru pendamping ikut serta dalam kegiatan kunjungan ini. Adapun maksud dan tujuan adanya kegiatan ini adalah untuk mengenalkan para tokoh-tokoh bangsa Indonesia khususnya tokoh Proklamator yaitu Bung Karno dan Bung Hatta. Para peserta tampak antusias ketika datang ke UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno terlihat dari raut wajah yang tampak ceria. Mereka langsung diarahkan untuk menuju ruang koleksi memorabilia dimana mereka langsung disambut oleh para pustawakan yang siap memberikan informasi terkait dengan para tokoh bangsa Indonesia khususnya Bung Karno. Mereka diinformasikan terkait tentang perjalanan hidupo Bung Karno, mengapa Bung Karno berjuang dengan sangat gigih hanya untuk bangsa Indonesia ini bisa merdeka dan pada akhirnya bisa dengan bebas menentukan nasib hidup mereka. Setelah puas mendengar penjelasan dari pustakawan mereka langsung diajak berkeliling diruang memorabilia dan melihat berbagai benda yang terkait langsung dengan Bung Karno ataupun benda-benda tentang Bung Karno mulai dari lukisan berdetak karya I.B Said yang cukup dimininati oleh para pengunjung koleksi memorabilia dikarenakan lukisan ini tampak seperti hidup/berdetak jika dilihat pada bagian tengah atau dada pada lukisan tersebut, kemudian ada juga koper Bung Karno yang digunakan oleh beliau ketika keluar masuk penjara dan diasingkan oleh para penjajah. Bung Karno semasa hiduonya seringkali diasingkan oleh para penjajah, mereka menganggap Bung Karno adalah pemberontak yang tidak menuruti keinginan para penjajah, akrena dianggap berbahaya beliau sering diasingkan dan dibuang seperti ke Ende Flores, Bengkulu, dll. Namun pada akhirnya yang dilakukan poleh para penjajah adalah sia-sia karena hal tersebut tidak menyurutkan semangat beliau justru menjadi cambuk agar segera bangsa Indonesia merdeka hingga pada puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya yang teks proklamasi dibaca langsungoleh Bung Karno ditemani oleh Bung Hatta. Diharapkan dengan adanya kunjungan ini para peserta dapat mempelajari tentang Bung Karno, koleksi-koleksi yang ada diperpustakaan sehingga mereka dapat mengetahui betapa berharga serta beratnya ,meraih kemerdekaan yang telah diraih pada masa lampau dan pada masa kini kemerdekaan itu dapat diosi dengan hal yang positif sehingga pada akhirnya dapat ,mencapai Indonesia yang sejahtera adil dan makmur. (hry)

 

Blitar, 25 Februari 2019 – UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno pada hari seni nmenerima sebanyak 2  rombongan yang terdiri dari SDN Kauman 2 Srengat, Kab. Blitar serta SDIT Al-Husna Ponggok Kab. Blitar. Kegiatan kunjunagn ini adalah dalam rangka kegiatan outing kelas yang terdiri dari siswa-siswi kelas I s.d kelas IV yang berjumlah sebanyak 36 orang serta 25 pendamping. Adapun kegiatan yang dilakukan pad akali ini adalah melihat koleksi yanga da diruang koleksi memorabilia , menonfon film serta melihat koleksi buku yang ada di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Dalam kunjungannya mereka lansgung diajak untuk berkeliling diruang koleksi memorabilia dimana pada ruangan tersebut mereka dapat melihat berbagai macam koleksi terkait dengan perjalanan Bung Karno sejak beliau lahir sampai pada puncak perjuangan beliau yaitu perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia sampai beliau wafat pada tanggal 21 Juni 1970. Setelah puas melihat koleksi yang ada di ruang memorabilia para peserta langsung diajak untuk keruang anak remaja dimana pada ruangan tersebut mereka dapat melihat berbagai jenis koleksi bahan pustaka yang berupa buku-buku serta tidak ketinggalan mereka melihat pemutara film ana-anak sehingga perpustakaan proklamator Bung Karno bukan hanya saja menyimpan koleksi terkait Bung Karno namun juga masih memiliki koleksi-koleksi umum yang beragam mulai dari buku-buku sampai dengan film-film yang merupakan koleksi umum. Para perseta tidak lupa juga dikenalkan dengan koelksi-koleksi serta hal-hal apa saja yang ada di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno mulai dari bagaimana menajdi anggota perpustakaan, cara meinjam buku atau membca buku diperpustakaan sehingga diharapkan mereka tidak asing lagi dengan perpustakaan serta dapat mengetahuio fungsi dan kegunaan sebuah perpustakaan sehingga apada akhirnya sebuah perpustakaan tidak lagi menimbulkan sebiah stigma bahwa perpustakaan ahnyalah sebuah tempat dereta buku-buku yang berada pada rak-rak yang tampak membosankan. Perpustakaan harus berubah atau bertranformasi sesuai dengan perkembangan jaman agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat bahkan perpustakaan pada saat ini ahrus melakukan jemput bola dengan memnyiadkan hal-hal yang deawasa ini sedang menjadi trend dimasyarakat umum. Meskipun demikian UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno tidak serta meninggalkan perannya sebagai sebuah perpustakaan yang mengkoleksi berbagai jenis koleksi terkait dengan Bung Karno dan selalu mensosialisasikan serta memasyarakatkan ide-ide serta perjuangan Bung Karno. (hry)

Blitar, 24 Februari 2019 – dalam rangka mensosialisasikan serta memasyarakatkan ide-ide serta garasan nasionalisme Bung Karno dan para pejuang bangsa UPT perpustakaan Proklamator Bung Karno menerima kunjungan dari SMPN 1 Padang – Lumajang Jawa Timur, sebanyak 30 peserta turut hadir dalam kegiatan ini. Para peserta diterima langsung oleh pustawakan yang pada hari itu sedang bertugas meskipun pada tanggal 24 februari ini ada;ah hari minggu.Para psutalawan tetap semangat memberikan penjelasan terkait dengan Bung Karno mulai beliau lahir pada tanggal 6 Juni 1901 dari seorang ayah yang bernama Raden Sukeni SOsrodiharjo yang meruypakan seorang guru serta ibunya Ida Ayu yoman Rai wanita berdarah Bali yang berawal dari kasta Brahmana yang merupoakan kasta tertinggi di Bali. Bung Karno yang pada kecilnya ini bernama Kusno sama seperti anak klecil pada umumnya senang bermain-main dan kegemarannya menonton wayang sehingga tidak aneh jika pad atulisan-tulisan beliau pada berbagai surat kabar menggunakan nama samara Bima yang merupakan tokoh favorit beliau, namum masa kecil Kusno ini tidaklah berjalan dengan baik dikarenakan beliau sering sakit-sakitan sehingga menurut epercayaan orang jaman dahulu nama kusno yang beloau sandang perlu diganti sehingga pada akhirnya digantilah nama beliau menjadi sukarno olehs ayahnya yang diharapkanbeliau nanti menjadi seorang ksatria. Sukarno kemudian tumbuh menjadi seorang remaja yang kritis terhadap para penajajh beliau merasakan kesakitan bangsa Indonesai yang sering disakitti, dibodohi dan di injak-injak oleh para penjajah sejingga terketuk lah hati beliau sehongga berjuang dengan segenap daya dan usaha untuk memerdekakan bangsa Indoensia sehingga pada akhirnya pada tanggal 17 Agustus 19545 beliau bersama dengan Bung Hatta meproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebiah perjuangan yang tidak mudah dilakukan oleh beliau larena pada masa perjuangannya beliau sering dibuang dan diasingkan oleh para penjajah namun hak tersebut bukannya membuat Bung Karno patah semangat justru semakin kuat memompa semangatnya untuk terus berjuang untuk Bangsa Indonesia. Sehingga pada akhirnya hidup beliau hanya untuk Indonesia. Setelah puas mendengarkan penjelasan dari pustakawan para peserta diajak untuk keruang audio visual dimana mereka dapat melihat pemutaran film dokumenter yang pada pemutaran film ini merupakan penjelasan secara visual apa yang telah dijelaskan oleh para pustakawan sebelumnnya. Diharapkan dengan adanya kunjungan ini dapat memompa semangat nasioanlisme serta menanamkan rasa cinta tanah iar sehingga ide-ide yang opemikiran Bung Karno dapat diteruskan oleh apra generasi muda. (hry)

Blitar, 20 Februari 2019 - UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno kembali menerima kunjungan dari  adik-adik siswa SD Alam Al-Ghifari Kota Blitar. Rombongan kali ini adalah dari kelas 1 sebanyak 105 anak beserta guru pendamping. Rangkaian kegiatan meliputi kegiatan story telling tentang Bapak Bangsa, Bung Karno, pengenalan perpustakaan dan berbagai fasilitas layanannya, membaca,serta menonton film. Dipilihnya Perpustakaan Proklamator Bung Karno karena dianggap dapat memberikan penjelasan tentang perjalanan bangsa Indonesia beserta tokoh-tokoh yang ikut berjasa dalam  perjalanan berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Para peserta ini terlihat antusias ketika pustakawan memberikan penjelasan terkait kehidupan Bung Karno. Saat kecil beliau dinamakan Kusno namun karena sering mengalami sakit-sakit akhirnya sesui dengan radisi orang jawa orang tua beliau mengganti namanya dengan nama "Sukarno" dengan harapan menjadi seorang ksatria dan pada akhirnya keinginan tersebut terwujud karena pada akhirnya Sukarno menjadi tokoh proklamator yang membawa bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Bung Karno kecil sama sperti anak-anak pada umumnya beliau senang bermain dan menonton wayang sehingga ketika beliau menulis pun sering menggunakan nama samaran "Bima" sesuai dengan tokoh kesayangannya dalam cerita Ramayana. Sukarno tumbuh menjadi reaja ang kritis beliau merasakan kesengsaraan rakyat yang selalu diinjak dan di tindas oleh para penjajah. Beliau ingin membawa rakyat yang sengsara ini agar menjadi rakyat yang serjahtera namun hal itu tidak dimungkinakan jika rakyat tetap terjajah, sehingga beliau bertekad ingin meraih kemerekaan agar rakyat nias mnentukan pilihannya sendiri. Tekad yang kuat in tentu tidak disukai oelh para penjajah oleh akrena hal tersebut Bung Karno sering diasingkan atau dipenjara oleh bangsa Penjajah salah satunya adalah dibuang ke Ende Flores. Meskipun beliau sering dipenjara dan sring diasingkan hal tersbut tidak menyurtkan semangatnya beliau tetap berjuamng sehingga pada akhirnya tanggal 17 Agustus 1945 beliau bersama dengan Bung Hatta memproklamirkan kemerekaan bangsa Indoensia. Sebuah puncak perjuangan dari seluruh pengorbanan Bung Karno yang kemudian harus dilanjutkan oleh generasi-generasi selanjutnya agar bisa membawa bangsa Indonesia menuju masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Diharapkan dengan  adanya kunjungan ini para peserta dapat memetik hikmah serta pelajaran yang terdapat dalam sjarah perjuangan Bung Karno yang pantang menyerah dalam berjuang memerdekaan bangsa Indonesia. (hry)

Page 43 of 69