Blitar, 7-10 Agustus 2023. Perpustakaan Proklamator Bung Karno kembali menggelar kegiatan Literasi Mustikarasa yang diikuti oleh 100 peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai keterampilan mengolah dan memasak berbagai jenis bahan pangan yang ada di Indonesia dan sekaligus mempraktekan cara membuat aneka olahan masakan nusantara.
Literasi Mustikarasa merupakan salah satu perwujudan transfer knowledge berbasis bahan pustaka dan literatur tentang Bung Karno kepada masyarakat. Selain itu juga juga berkontribusi terhadap program prioritas nasional, yaitu program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, untuk mewujudkan masyarakat inovatif dan terampil menuju Indonesia maju 2045. Tahun ini, kegiatan berfokus kepada masakan khas Sumatera Barat sehingga setelah selesainya kegiatan acara ini dapat merangsang, menginspirasi serta mendorong masyarakat untuk berani berbisnis kuliner/katering.
Dengan menghadirkan narasumber kompeten di bidang kuliner, Chef Muto bersama timnya, acara ini memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada peserta dalam memasak menu khas Sumatera Barat dan juga tentang bisnis katering. Hari pertama, Chef Muto memberikan materi tentang dasar-dasar untuk menjalankan bisnis katering. Materi meliputi standar operasional bisnis kuliner, hingga aspek kebersihan dan sanitasi, yang menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas. Selain itu peserta juga diberi pelatihan tentang cara memotong bahan masakan.
Hari kedua, peserta dibagi menjadi 20 kelompok untuk praktek mengolah masakan khas Sumatera Barat. Dari kalio ayam hingga telur dadar Padang. Peserta tidak hanya mendapatkan panduan langkah demi langkah, tetapi juga memahami esensi dari masakan-masakan tersebut. Hari ketiga, peserta fokus pada pembuatan rendang, salah satu ikon kuliner Indonesia yang populer di dunia. Rendang, yang berasal dari Sumatera Barat, menjadi simbol bagaimana warisan kuliner dapat menjadi aset ekonomi yang berharga bagi masyarakat. Peserta mempraktekkan teknik memasak dan rasa autentik rendang yang mewakili kekayaan budaya bangsa. Pada hari terakhir peserta mempraktekan membuat es pisang hijau, salah satu sajian khas nusantara dari Makassar.
Kepala Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Nurny Syam berharap kegiatan ini bisa mendorong semangat peserta untuk berwirausaha di bidang kuliner. Dalam sebuah era di mana inovasi dan kemandirian ekonomi menjadi kunci, Literasi Mustikarasa memberikan inspirasi yang nyata kepada peserta untuk melangkah lebih maju dalam menjalankan bisnisnya sendiri sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan.
“Melalui Literasi Mustikarasa ini, semoga kita dapat mewujudkan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang berkelanjutan sebagai bagian dari usaha bersama, gotong royong membangun masyarakat yang berdaya saing dengan meningkatkan kreativitas masyarakat dan mengurangi kemiskinan akses informasi”, imbuhnya
Reportase: Yunita Pertiwi
Dokumentasi: Agus Juwito