Perpustakaan Bung Karno menghadirkan Literasi Hidroponik yang mengajak masyarakat untuk mengenal dan membudidayakan proses menanam dengan media air. Usaha meningkatkan ketahanan pangan serta kemandirian ekonomi keluarga dimulai dari sini.

Maesaroh dan Dianita Risky, praktisi hidroponik dari Kea Farm Kediri menjadi narasumber dalam kegiatan yang berlangsung tanggal 23-25 April 2024 ini.

Hari pertama peserta mendapatkan materi tentang pengenalan sistem hidroponik, mulai dari media tanam, nutrisi, hingga perawatannya.

Hari kedua peserta mendapatkan materi dan praktik membuat instalasi hidroponik yang menggunakan metode DFT (Deep Flow Technique).

Hari terakhir peserta medapatkan pelatihan teknik menyemai, pindah tanam, pengecekan nutrisi hingga panen serta teknik pengemasan dan pemasaran hasil panen.

Pustakawan Ahli Utama, Hartono yang membacakan sambutan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menyampaikan bahwa Literasi Hidroponik merupakan salah satu cara melestarikan api Bung Karno.

Dalam pidato Bung Karno tahun 1960 saat meresmikan Fakultas Ilmu Pertanian di Universitas Indonesia, beilau menitikberatkan kepada ketahanan pangan serta teknologi yang mampu merevolusi pertanian bangsa Indonesia agar Indonesia tidak lagi tergantung oleh bangsa-bangsa lain dalam urusan pangan.

“Melalui Literasi Hidroponik ini diharapakan dapat meningkatkan ekonomi serta mendukung ide gagasan Bung Karno tentang kemandirian ekonomi”, ungkap Hartono.